Friday, January 08, 2010

Pantang Meyerah

Pantang menyerah...nda' begitu jauh dengan ndableg, hanya saja konotasinya yang membedakannya.
Yang satu untuk konotasi positip, yang terakhir untuk hal-hal negatip.

Pagi ini, hari ke 5 Mbak (beneran) sekolah, Si Mbak sayangku sudah mulai menampakkan tanda-tanda malas...malas bangun pagi. Yups, memang kebiasaannya selama sebelum sekolah bangunnya jam 7.30an, dan begitu sekolah bisa nda' bisa harus diubah ke jam 6.45, perbedaan 45 menit yang cukup signifikan untuk mendatangkan kemalasan yang teramat sangat.
So.. yang keluar dari bibir mungilnya adalah.."huhuhuh..ngga' mau sekolah..ngga mau!!!" dengan mata yang masih belum 100% terbuka dan kesadaran masih (kira-kira) seperempat nyawa.

Nah..disinilah pelajaran untuk pantang menyerah harus diuji, harus diasah... ngga' boleh cuma menuruti rengekan anak yang itu merupakan emosi sesaat belaka.
Terus dan terus perlu untuk diberikan pengertian sesuai dengan tingkat penalarannya, sembari untuk bergerak menyiapkan perlengkapannya. Mandi pagi, ganti baju dan perbekalan yang lainnya. Walhasil pada waktunya semuanya sudah siap sedia, walaupun semangat si Mbak belum sampai ke peak nya.
Seiring bergulir waktu dan proses, ketika bus sekolah (yang kutunggu kutungguuuu) mendekat...senyum sumringah mengembang di wajah manis si Mbak, salam, cium.."Assalamu'alaikum..dadaaa".

Hhhhfff... (menghela napas agak panjang), lega, memang symptomp yang nampak di bagian awal pagi ini bukanlah inti dari ceritanya, dia hanyalah sekedar fenomena sementara yang harus disingkirkan lebih dulu baru kemudian akan mendatangkan senyuman.

Syukron Nak, banyak pelajaran yang diberikan olehNya lewat perantaraan kemalasanmu.

Labels:

1 Comments:

Blogger Ummu Khansa said...

Bener juga ya Yah...

1:30 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home