Seperti bicara tentang ayam dan telur
Boss berkata,"Kamu harus kerja keras, nanti baru saya naikkan gajinya"
Bawahan berkata, "Gimana saya mau kerja keras kalau dari dulu ngga' ada kenaikan yang signifikan?"
Boss pun berasalan, "Lhah gimana mau naik, orang kerjamu aja ya gitu2 aja kok, kita mau yang lebih keras lagi usahanya nanti baru naik"
Bawahan tetap ngeyel, "Emangnya kerja selama ini ngga' berusaha, apa selama kurun waktu itu belum dianggap sebagai usaha?"
Boss melanjutkan,"Kamu jangan hanya mau enaknya aja nuntut ini-itu, sementara Kamu ngga' ada kontribusi sama perusahaan"
Bawahan membalikkan perkataan si Boss, "Ya Anda jangan menuntut kerja keras kalau Anda ngga' memberi insentif"
debat..debat..kusir..kusir...
Dan akhirnya pilihan si Boss pun jatuh, "Ya sudah begini saja, kalau Kamu mau lanjut ya dengan apa adanya, dengan catatan sewaktu-waktu Saya ngga' puas atas kinerjamu, kamu siap-siap aja untuk angkat kaki. Kalau Kamu masih ngga' puas ya sekarang juga boleh angkat kaki, masih banyak yang antri cari kerjaan di jaman sekarang ini".
hmm... terdiam deh. Yang punya wewenang akhirnya yang punya keputusan.
Makanya, kerja dan berkarya dengan sepenuh hati.
Dari awal diniati bekerja yang baik, untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang kepada rumah tangga, menafkahi keluarga, mencukupi kebutuhannya... ya kalau ada kelebihan bisa ditabung buat beli roll royce, kalau kurang ya harus bersabar dan dicukup-cukupkan
Nda' perlu mendongak melihat ke atas melihat yang lain2 yang lebih atas plafond nya, nanti bisa kesandung.
Bawahan berkata, "Gimana saya mau kerja keras kalau dari dulu ngga' ada kenaikan yang signifikan?"
Boss pun berasalan, "Lhah gimana mau naik, orang kerjamu aja ya gitu2 aja kok, kita mau yang lebih keras lagi usahanya nanti baru naik"
Bawahan tetap ngeyel, "Emangnya kerja selama ini ngga' berusaha, apa selama kurun waktu itu belum dianggap sebagai usaha?"
Boss melanjutkan,"Kamu jangan hanya mau enaknya aja nuntut ini-itu, sementara Kamu ngga' ada kontribusi sama perusahaan"
Bawahan membalikkan perkataan si Boss, "Ya Anda jangan menuntut kerja keras kalau Anda ngga' memberi insentif"
debat..debat..kusir..kusir...
Dan akhirnya pilihan si Boss pun jatuh, "Ya sudah begini saja, kalau Kamu mau lanjut ya dengan apa adanya, dengan catatan sewaktu-waktu Saya ngga' puas atas kinerjamu, kamu siap-siap aja untuk angkat kaki. Kalau Kamu masih ngga' puas ya sekarang juga boleh angkat kaki, masih banyak yang antri cari kerjaan di jaman sekarang ini".
hmm... terdiam deh. Yang punya wewenang akhirnya yang punya keputusan.
Makanya, kerja dan berkarya dengan sepenuh hati.
Dari awal diniati bekerja yang baik, untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang kepada rumah tangga, menafkahi keluarga, mencukupi kebutuhannya... ya kalau ada kelebihan bisa ditabung buat beli roll royce, kalau kurang ya harus bersabar dan dicukup-cukupkan
Nda' perlu mendongak melihat ke atas melihat yang lain2 yang lebih atas plafond nya, nanti bisa kesandung.
Labels: Kontemplasi
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home