Arisan
Tak berapa lalu saya berkesempatan datang mewakili keluarga ke forum arisan, kumpulan bapak-bapak se-RT di kampung. Hmm.. suatu pengalaman baru yang sangat menyenangkan, dan inilah suasana yang membikin guyub, kekeluargaan diantara tetangga yang untuk entah berapa lama sudah tidak saya rasakan.
Hari-hari belakangan ini, hidup ini hanya dilalui dari satu tembok ke tembok lain, kehidupan sosial jadi terpinggirkan. Mayoritasnya hanya dijejali pada interaksi yang mengedepankan simbiose antara atasan-bawahan, kolega se kumpeni, dan kolega satu angkutan umum. Dimana masing-masing didalamnya hanya ada hubungan "suka sama suka" atau " saya suka kamu duka".
Lucu juga berkumpul dengan Bapak-bapak yang notabene waktu dulu ketika saya masih ingusan serasa jauuhh sekali dari jangkauan pemikiran dan logika saya, sekarang waktunya kita duduk selevel dalam majelis arisan ini.
Hati ini jadi sejenak merenung, ternyata memang masa beranjak begitu cepat, begitu saja dia berlalu, masa-masa lalu menyapa tak begitu lama, kemudian disusul oleh fase-fase selanjutnya.Beliau-beliau tetap saja menjadi Bapak-bapak dan sebagiannya menjadi Kakek, dan saya bisa menyusul pada level itu pada akhirnya.
Wuih betapa merindunya pada Wedangan teh ndeso dan hidangan khas gorengan sebagai nyamikan pelengkap dari suasana akrab menemani obrolan-obrolan renyah membahas seputaran kehidupan sehari-hari, dengan menanggalkan topeng, jabatan, pangkat dll.
Hari-hari belakangan ini, hidup ini hanya dilalui dari satu tembok ke tembok lain, kehidupan sosial jadi terpinggirkan. Mayoritasnya hanya dijejali pada interaksi yang mengedepankan simbiose antara atasan-bawahan, kolega se kumpeni, dan kolega satu angkutan umum. Dimana masing-masing didalamnya hanya ada hubungan "suka sama suka" atau " saya suka kamu duka".
Lucu juga berkumpul dengan Bapak-bapak yang notabene waktu dulu ketika saya masih ingusan serasa jauuhh sekali dari jangkauan pemikiran dan logika saya, sekarang waktunya kita duduk selevel dalam majelis arisan ini.
Hati ini jadi sejenak merenung, ternyata memang masa beranjak begitu cepat, begitu saja dia berlalu, masa-masa lalu menyapa tak begitu lama, kemudian disusul oleh fase-fase selanjutnya.Beliau-beliau tetap saja menjadi Bapak-bapak dan sebagiannya menjadi Kakek, dan saya bisa menyusul pada level itu pada akhirnya.
Wuih betapa merindunya pada Wedangan teh ndeso dan hidangan khas gorengan sebagai nyamikan pelengkap dari suasana akrab menemani obrolan-obrolan renyah membahas seputaran kehidupan sehari-hari, dengan menanggalkan topeng, jabatan, pangkat dll.
Labels: Antology
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home